Untuk menyempurnakan tulisan pada awal mulanya sebagai doc (dokumen)
di Hargamobiloke, kesempatan ini masih tetap mau mengajak Anda mengulas
Langkah urutan Tune-up Mobil. Langkah-langkan urutan tune-up mobil
toyota, serta dari beragam merk lainya atau bahan bakar bensin, diesel,
inkeksi, efi, konvensional pasti cuma mempunyai sedikit ketidaksamaan
dalam pelaksanaan saja. Tengah peralatan yang diperlukan cuma sesuaikan
sesuai sama kepentingan. Ok! Segera saja kita mulai pembahasannya.
Setelah mesin dikerjakan analisis unutk tiap-tiap kerusaknnya, jadi
setelah itu pekerjaan tune up bisa kita mulai sesuai sama urutan.
Lantaran proses tune up mobil harus berurut. Ini mempunyai tujuan agar
tidak berjalan pengulangan pekerjaan karena sebagian dari service
komponen bakal punya pengaruh pada beberapa komponen yang lain.
Urutan langkah tune-up mobil sendiri
a. Saringan Angin (Air Filter)
Saringan angin lebih dahulu harus diservis di banding dengan komponen
yang lain, karena saringan angin yaitu komponen mesin yang paling
dingin di banding dengan komponen yang lain setelah mesin dihidupkan.
Selain itu saringan angin juga mempunyai dampak pada komponen lain
apabila diservis paling akhir, seperti pada pembentukan gabungan angin
dan bensin di saluran pada intake manifold (saluran pemasukan gas).
Saringan angin atau mungkin saja lebih popular dengan sebutan filter
ada di dalam kotak berbentuk lingkaran yang serupa piring. Kotak itu
terbuat dari pelat besi umum. Saat pengapian, putaran stasioner sangat
dipengaruhi oleh saringan angin. Penyetelan idel juga dipengaruhi oleh
saringan angin.
b. Platina
Setelah saringan angin dibersihkan atau mungkin saja diganti,
komponen setelah itu yang butuh diservis yakni platina. Platina ada di
dalam distributor. Platina perlu di cek atau mungkin saja diservis lebih
dahulu sebelum akan menyetel saat pengapian dan putaran stasioner.
Apabila platina disetel setelah penyetelan saat pengapian dan putaran
stasioner, akan berjalan pengulangan kerja. Setelah platina dibersihkan
dan dipasang, saat pengapian pasti berpindah, karena saat pengapian
dipengaruhi oleh celah platina. Apabila celah platina makin besar, saat
pengapian akan maju sedikit. Sebaliknya, apabila celah platina lebih
sempit, saat pengapian akan mundur.
Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Apabila celah
platina makin besar, putaran stasioner akan turun. Sebaliknya, apabila
celah platina semakin kecil, putaran stasioner akan naik sedikit.
Walaupun perubahan putaran stasioner itu tidak sekian besar, perlu
diperhatikan untuk ketelitian hasil servis. Situasi permukaan kontak
platina sangat mempunyai dampak pada putaran stasioner dan bunyi mesin.
Apabila permukaan platina kotor, putaran stasioner akan turun. Namun,
apabila permukaan platina dibersihkan, putaran stasioner akan naik.
Karena itu, tidak cocok apabila platina diservis setelah penyetelan
putaran stasioner dan gabungan gas.
Setelah perbaikan platina selesai, manfaatkanlah platina dengan
benar. Perhatikan kabel yang bisa menyebabkan hubungan singkat dengan
bodi mesin. Hubungan singkat dengan bodi mesin mengakibatkan tidak
terjadinya loncatan bunga api pada busi. Bila mobil sudah menggunakan
CDI jadi tidak butuh lewat sisi ini.
c. Kabel Busi
Setelah platina diservis, tutup distributor tidak butuh selekasnya
dipasang. Check situasi tutup distributor beserta kabel-kabelnya.
Kontrol itu ditangani setelah menyervis platina dengan maksud untuk
efisiensi kerja.
Situasi mesin dipengaruhi oleh kualitas pengapiannya. Kualitas
pengapian dipengaruhi oleh nyala api busi dan kabel¬kabel businya.
Namun, kabel busi harus di cek atau mungkin saja diservis lebih dahulu
daripada businya, karena kabel busi yaitu pengantar untuk lewatnya arus
tegangan tinggi ke busi. Nyala api busi sangat dipengaruhi oleh situasi
kabel-kabel businya.
Kabel
busi tidak dapat diganti dengan kabel yang sembarangan kualitasnya. Hal
sejenis ini ditujukan untuk jauhi masalah yang besar pada busi. Isolasi
kabel busi harus penuhi prasyarat, karena listrik yang dialirkan
bertegangan tinggi (15. 000-20. 000 volt). Isolasi kabel busi yang sudah
usang harus diganti kabelnya. Perubahan kabel busi sebaiknya satu unit,
dengan harga yang bermacam¬macam. Umumnya, semakin mahal harga nya,
semakin paling baik kualitasnya.
Kabel busi yang retak isolatornya atau mungkin saja telah usang
menyebabkan timbulnya crossfire, yakni induksi pada kabel busi yang
berdekatan, sampai busi yang kabelnya diserang induksi meloncatkan bunga
api liar dan menyebabkan kerja mesin terganggu. Cross fire menyebabkan
bunyi mesin kasar dan tenaga mesin jadi turun. Untuk mengecek kabel busi
biasanya besarnya tahanan diukur menggunakan Ohm mtr., apabila besarnya
tahanan tidak sesuai sama sama standartnya jadi kabel busi diganti
dengan yang paling baik.
d. Tutup Distributor
Tutup distributor sebaiknya di cek kondisinya bersamaan dengan
kontrol kabel-kabel busi dan servis platina. Hal sejenis ini ditujukan
untuk meng¬hemat waktu kerja. Apabila pemeriksa¬an tutup ditributor
ditangani se¬telah mesin dihidupkan, akan mengulangi pekerjaan melepas
dan mencabut kabel busi dan tutup dis¬tributor.
Tutup distributor dinyatakan paling baik apabila kondisinya sebagai berikut.
Tidak retak.
Arang pada tutup distributor yang bertindak meng¬alirkan listrik tegangan tinggi tidak aus.
Bisa tutup dengan rapat.
Ada type tutup distributor yang dilengkapi lubang ventilasi di bagian
atas tutup itu. Faedah lubang ventilasi itu yakni untuk penguapan air
yang terlilit di dalam tutup distributor. Karena itu ada ventilasi itu,
uap air bisa keluar sampai distributor selalu kering.
e. Accu
Kontrol setelah itu yakni kontrol accu. Kontrol accu meliputi sebagai berikut.
Tinggi Air Accu
Air accu harus cukup, yakni ketinggiannya pada garis batas atas
(upper level) dan garis batas bawah (lower level). Apabila air accu
jumlahnya kurang, tambahkan dengan accu zur sekedarnya. Ketinggian air
accu pada prinsipnya yakni merendam seluruhnya sebagian sel accu
sekurang-kurangnya 1 cm di atas sebagian sel accu itu. Apabila mobil
menggunakan accu kering, perawatannya jadi lebih mudah karena tidak
memerlukan air accu yang bisa berkurang karena penguapan. Kutub-kutub
accu juga harus bersih, tidak kotor oleh jamur atau mungkin saja
sejenisnya. Namun, harga accu kering lebih mahal sampai terdapat
beberapa mobil yang menggunakan accu basah. Air accu yang kurang (di
bawah standard) mengakibatkan reaksi pada accu tidak maksimal, sampai
arus yang dihasilkannya tidak penuhi untuk penuhi kepentingan listrik
pada mobil.
Bersihkan Kutub-kutub Accu dari Jamur dan Karat
Jamur pada kutub-kutub accu bisa dibersihkan dengan air hangat,
tengah karat yang mengotori kutub-kutub accu harus dibersihkan dengan
ampelas.
Segi yang nampaknya remeh, tetapi sangat paling utama, yakni klem
atau mungkin saja penjepit kabel accu dengan kutub- kutubnya. Klem itu
mudah sekali kendor. Apabila klem kendor, mesin akan mati karena busi
tidak melon¬catkan bunga api. Untuk melindungi klem agar selalu
bertindak dengan paling baik, ke¬raskan baut pengikatnya dan gunakan
klem yang bermutu paling baik. Kutub-kutub accu yang kotor atau mungkin
saja berkarat menyebabkan tahanan sangat besar. Menyebabkan, arus yang
mengalir jadi berkurang (kecil) sampai tenaga mesin jadi berkurang,
bahkan mesin tidak bisa dihidupkan.
Pada kontrol pengapian, umumnya accu di cek paling akhir, itu juga
apabila bunga api yang keluar dari busi sangat kecil dan segi pengapian
yang lain telah diservis.
f. Busi
Busi sebaiknya di cek setelah pengukuran tekanan kompresi atau
mungkin saja sebelum akan penyetelan celah katup. Alasannya, pada
pengukuran tekanan kompresi maupun penyetelan celah katup busi dalam
kondisi tidak terpasang, bisa menghasilkan efisiensi kerja yang optimal.
Saat pengukuran kompresi, busi harus dilepaskan karena lubang busi
digunakan untuk memasukkan ujung alat pengukur tekanan kompresi. Pada
penyetelan celah katup, busi sebaiknya dalam kondisi tidak terpasang
agar mesin mudah saat diputar.
Segi
busi yang perlu di cek yakni elektrodanya, yang meliputi kebersihan dan
celah elektrodanya. Elektroda yang kotor harus diampelas dengan ampelas
besi dan elektroda positif dan elektroda negatif tidak dapat berkenaan.
Karena itu, harus disetel celahnya. Ada kotoran pada ke-2 elektroda
busi bisa mengakibatkan terhalangnya jalan loncatan bunga api listrik.
Setelah elektrodanya dibersihkan dengan ampelas, pada elektroda busi perhatikan banyak hal sebagai berikut.
Apabila ada lingkaran berwarna agak biru pada elektroda tengah dengan insulatornya, berarti type busi yang digunakan cocok.
Apabila insulatornya agak hitam dan elektrodanya berwarna biru, berarti type businya terlalu dingin.
Apabila insulatornya berwarna putih dan berjalan erosi pada elektrodanya, berarti type businya terlalu panas.
Ada tiga type busi, yaitu busi panas, tengah, dan dingin. Busi type
panas kurang tahan pada panas, type dingin tahan pada panas. Busi panas
cocok untuk perjalanan jauh.
g. Menyetel Celah Katup
Langkah paling cocok sekian selesai menyervis busi yakni menyetel
celah katup. Selama penyetelan celah katup, busi tidak butuh dipasang di
lubangnya. Biarlah mesin tidak ada busi untuk sebentar, hingga
penyetelan katup selesai.
Penyetelan celah katup dalam kondisi mesin tidak ada busi akan mendapatkan keuntungan sebagai berikut.
Mesin akan lebih mudah diputar saat mencari posisi top kompresi semasing silinder.
Mempermudah dalam mengecek posisi piston, yakni sudah mencapai titik puncaknya atau mungkin saja belum.
Lebih aman, karena mesin tidak mungkin saja saja berputar (hidup) tidak ada busi.
1. Prasyarat Penyetelan Katup
Agar penyetelan katup berhasil dengan paling baik, harus dipenuhi persyaratan sebagai berikut.
Penyetelan ditangani waktu katup tutup rapat.
Penyetelan ditangani waktu celah katup paling besar.
Penyetelan katup dapat berhasil dengan paling baik apabila system kerja
mesin (gerak naik-turun piston) sesuai sama sama gerak katup-katupnya.
2. Langkah Penyetelan
Ada dua langkah penyetelan untuk penuhi persyaratan agar penyetelan katup berhasil dengan paling baik, yaitu sebagai berikut.
Dengan memutar poros engkol (pub), untuk buat piston ada di posisi
top kompresi semasing silinder. Cara barusan banyak membutuhkan tenaga
dan waktu, karena harus memutar pull sesuai sama sama juga dengan ada
banyak silinder sampai mempunyai posisi piston pada top silinder 1, 2,
3, 4, dsb. Saat posisi top kompresi, ke-2 katup iNdan EX harus dalam
kondisi tutup rapat, sampai bisa disetel celahnya.
Dengan memutar poros engkol (pub), untuk buat piston pada posisi top
kompresi silinder 1 dan silinder lain yang diperlukan sesuai sama sama
system kerja mesin. Cara barusan lebih cepat dan menghemat dengan
tenaga, tetapi memerlukan pengetahuan teknik mobil yang cukup, terlebih
hubungan pada urutan pengapian (FO = firing order) dan penyetelan katup.
h. Positive Crank Case Ventilation (PCV)
PCV yakni sistem ventilasi ruang engkol. Uap bensin yang bocor ke
ruang engkol dialirkan kembali ke ruang bakar mesin melalui satu selang
yang menghubungkan ruang engkol ke intake manifold
Setelah penyetelan katup, sebaiknya PCV diservis lebih dahulu sebelum
akan. tes kompresi. PCV sedikit mempunyai dampak pada tekanan kompresi
dan putaran mesin. Tidak ada PCV putaran mesin lebih rendah di banding
dengan waktu PCVdiaktiflan.
Dalam
servis PCV, yang perlu di cek yakni kerja katup PCV dan kerapatan
selang-selangnya. Katup PCV yang telah rusak sebaiknya diganti dengan
yang baru.
i. Saat Pengapian
Saat pengapian sebaiknya disetel setelah penyetelan putaran mesin.
Alasannya, karena saat pengapian yang tercatat dalam buku basic servis
mobil yakni saat pengapian pada putaran stasioner. Apabila saat
pengapiannya disetel pada putaran tidak stasioner, akan berjalan
pengulangan kerja. Hal sejenis ini sebenarnya bisa dijauhi, karena
sekian pu¬taran mesin disetel, saat penga¬t, piannya pasti berpindah.
Prinsip penyetelan saat pengapian yakni memutar dis¬tributor dalam
kondisi mesin hidup sampai mendapatkan bunyi mesin yang paling halus
dengan tenaga yang paling besar. Prinsip penyetelan ini bisa buat jadi
basic, apabila penyetelan saat pengapian ditangani tidak ada menggunakan
timing- light (penyetelan perigapian) atau mungkin saja alat bantu yang
lain.
Distributor dapat diputar ke kiri atau mungkin saja ke kanan setelah
baut pengikatnya dikendorkan. Apabila distributor diputar berlawanan
arah dengan putaran rotor, berarti saat pengapiannya dimajukan.
Sebaliknya, apabila distributor diputar searah dengan putaran rotor,
berarti saat pengapian dimundurkan.
j. Idel
Penyetelan idel yaitu penyetelan yang paling akhir dalam tune-up
mesin mobil. Hasil penyetelan idel tidak mempunyai dampak pada saat
pengapian, celah katup, kompresi, dan pendinginan. Sebaliknya, idel
sangat dipengaruhi oleh bermacam komponen mesin.
Menyetel idel pada prinsipnya yakni menyetel gabungan pada angin
dengan bensin pada putaran idling. Jadi sebelum akan menyetel gabungan
idel, putaran mesinnya harus stasioner lebih dahulu. Apabila setelah
penyetelan idel, lantas putaran stasionernya berpindah, putaran
stasionernya harus disetel lagi.
k. Tali Kipas
Dalam tune up, tali kipas juga harus disetel. Kekencangan tali kipas
mempunyai dampak pada pendinginan dan putar¬an alternator. Apabila tali
kipas kendor, putaran mesin tidak bisa memu-tar kipas pendingin dengan
paling baik karena selip.
Menyebabkan, pendinginan oleh kipas tidak sesuai sama sama putaran
mesin sampai mesin jadi panas. Selain itu, putaran alternator juga tidak
bisa maksimum sampai pengisian ke baterai kurang paling baik.
Menghidupkan Mesin Setelah Tune-Up
Setelah tune-up selesai dan mesin akan dihidupkan, perhatikan
seluruhnya komponen mesin sudah terpasang di tempatnya dengan benar atau
mungkin saja belum. Apabila semuanya komponen telah terpasang dengan
benar, hidupkan mesin pada ifputaran stasioner beberapa menit. Selama
mesin berputar stasioner, dengarkan bunyi normal, naikkan putaran mesin
perlahan-lahan sambil perhatikan bunyi mesin, getaran, dan asap
knalpotnya. Apabila sudah yakini tidak ada permasalahan atau mungkin
saja ketidaknormalan pada mesin, berarti tune-up telah selesai.
Usai… hingga di sini semoga Anda telah dapat mengerti pengertian Tune-up
Mobil, Manfaat serta maksudnya, lantaran telah kita bahas saat sebelum
ini. Di sini, step paling akhir kita cuma fokus pada langkah pelaksanaan
sesuai sama urutan tune-up mobil sesuai sama yang Hargamobiloke kenali.
Usai… hingga di sini semoga Anda telah dapat mengerti pengertian
Tune-up Mobil, Manfaat serta maksudnya, lantaran telah kita bahas saat
sebelum ini. Di sini, step paling akhir kita cuma fokus pada langkah
pelaksanaan sesuai sama urutan tune-up mobil sesuai sama yang
Hargamobiloke
kenali. Jadi tentang biaya, cost serta langkah tune-up yang lebih
sepesifik, mungkin saja sesuai sama merk toyota atau honda, bahan bakar
solar/bensiin atau efi serta injeksi dapat kita bahas di kesempatan yang
lain.
sumber : http://www.hargamobiloke.com/cara-melakukan-tune-up-pada-mobil/